Senin, 20 Februari 2017

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PARENKIM

HUBUNGAN KERAGAMAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PARENKIM PADA UBI JALAR (Maniho Utilisima) DAN DAUN TALAS  (Colocasia Sp) 

Jaringan parenkim


 


 
Jaringan parenkim merupakan jaringan  dasar yang terdapat di seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan ini umumnya relatif kecil dan mempunyai fungsi yang sangat beragam. Selain fungsi yang beragam, jaringan parenkim juga memiliki bentuk yang beraneka ragam mulai bentuk membulat, memanjang, bahkan berbentuk bintang juga dapat ditemukan.
            Parenkima adalah jaringan dasar yang utama. Sel-sel parenkim ditemukan pada akar dan batang terutama sebagai pengisi bagian korteks, daun, bunga, buah,dan biji (Woelaningsih, 1987). Parenkim di daun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis disebut juga klorenkima, yaitu jaringan mesofil, yang mencakup jaringan tiang/ palisade dan jaringan spons. Disebut klorenkima karena ia mengandung klorofil. Fungsi jaringan parenkim menurut (Campbell, 2002 ) diantaranya jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis, untuk transportasi ekstravasikuler, tempat penyimpanan makanan cadangan. Sel parenkim dapat mempertahankan kemampuannya untuk membelah sehingga berperan penting dalam proses menutup luka atau regenerasi sel. Sel parenkim juga dapat bergabung dengan sel-sel yang lain sehingga membentuk  jaringan yang kompleks. Ciri-ciri jaringan ini adalah selnya hidup, dinding selnya tipis, ada yang mengandung kloroplas, banyak dan besar, sel-selnya berukuran besar, dan letak sel tidak merapat (Kertassapoetra, 1991).
            Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem,parenkim floem, dan jari-jari empulur. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan,seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang  dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat (Anonim,2008). Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis,penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum)
Sel parenkim merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan. Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, Oleh

Fenomena Makroskopik Korteks Organ Tumbuhan

 


Karakteristik dari jaringan parenkim yaitu dinding selnya tipis, berbentuk polihedral, vakuola besar untuk menyimpan cadangan makanan dan air dan memilki ruang antarsel sertamemiliki penyusun yang berbeda-beda tergantung pada fungsinya.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada ubi terdapat parenkim penimbun. Hal ini diketahui dari adanya banyak amilum yang tersebar pada preparat sedangkan pada tangkai daun talas, diketahui bahwa didalamnya terdapat jaringan parenkim udara atau aerenkim. Hal ini dapat diketahui dari adanya rongga-rongga udara yang cukup besar pada preparat yang diamati. Perbedaan struktur mikroskopis tangkai daun talas  dan ubi jalar ini disesuaikan dengan fungsi dan adaptasi dari masing-masing tanaman.
Pada tanaman  daun talas  tanaman ini hidup di daerah yang hidrofit dan untuk dapat beradaptasi dengan lingkunganya tersebut, di dalam tangkai daun talas terdapat jaringan parenkim (aerenkim) dengan rongga-rongga udara  yang berfungsi sebagai menyimpan cadangan udara yang dapat membantu ketika tanaman  daun talas  kekurangan oksigen ditempat yang basah atau hidrofit.  

Pembentukan struktur khas

 

Ruang antar sel dapat terbentuk secara skizogen dan lisigen. Adapun perkembanganya yaitu pada dinding primer terbentuk antara dua sel baru, maka
lamella tengah antara kedua dinding sel barunya itu hanya berhubungan dengan dinding primer sel induknya dan bukan lamella tengah di antara sesamanya dan sel tetangganya. Rongga kecil berkembang dan lamella tengah baru berhubungan dengan dinding sel induknya. Dinding sel yang berhadapan dengan rongga kecil ini akan megalami disintegrasi dan dengan demikian membentuk rongga interseluler yang dapat diperbesar dengan terbentuknya rongga serupa pada sel tetangga. Adapun pembentukan secara lisigen adalah rongga interseluler lisigen terbentuk melalui disintegrasi seluruh sel dimana sel beserta isinya larut. Larutnya sel-sel diikuti dengan menjauhnya sel-sel disekitarnya sehingga terjadi penguraian sel dan terbentuk ruangan seperti rongga minyak. Rongga interseluler lisigen salah satunya adalah rongga besar pada tumbuhan air. 
Berdasarkan penjelasan tersebut diduga ruang antar sel pada tangkai daun talas terbentuk atas proses lisigen karena pada susunan sel daun talas terlihat seperti adanya kerusakan sel sehingga isi sel menghancurkan diri dan terbentuk ruang antarsel.

    Proses Pembentukan Amilum

Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amilum merupakan hasil dari proses fotosintesis, dimana fotosintesis terjadi di jaringan parenkim. Amilum terdapat di bagain amiloplas. Suatu bagian dari plastida yang bernama leukoplas. Leukoplas adalah plastid yang berwarna putih yang memilki fungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Butir pati terdiri atas lapisan-lapisan yang mengelilingi suatu titik yang disebut hilum. Hilum terletak pada pinggir (eksentrik).  Perkembangan amilum dimulai dari terbentuknya hilum tersebut yang nantinya berkembang menjadi lamella. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, salah satunya disimpan dalam bentuk umbi. Hal ini juga terjadi pada tanaman ubi jalar (Maniho Utilisima) yang jaringan parenkimnya berfungsi sebagai penimbun atau penyimpan makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar