HUBUNGAN KERAGAMAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PARENKIM PADA UBI JALAR (Maniho Utilisima) DAN DAUN TALAS (Colocasia Sp)
Jaringan parenkim
Jaringan parenkim merupakan
jaringan dasar yang terdapat di seluruh
tubuh tumbuhan. Jaringan ini umumnya relatif kecil dan mempunyai fungsi yang
sangat beragam. Selain fungsi yang beragam, jaringan parenkim juga memiliki
bentuk yang beraneka ragam mulai bentuk membulat, memanjang, bahkan berbentuk
bintang juga dapat ditemukan.
Parenkima adalah
jaringan dasar yang utama. Sel-sel parenkim ditemukan pada akar dan batang
terutama sebagai pengisi bagian korteks, daun, bunga, buah,dan biji
(Woelaningsih, 1987). Parenkim di daun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis disebut juga klorenkima, yaitu jaringan mesofil, yang mencakup
jaringan tiang/ palisade dan jaringan spons. Disebut klorenkima karena ia
mengandung klorofil. Fungsi jaringan parenkim menurut (Campbell, 2002 ) diantaranya
jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis, untuk transportasi ekstravasikuler,
tempat penyimpanan makanan cadangan. Sel parenkim dapat mempertahankan
kemampuannya untuk membelah sehingga berperan penting dalam proses menutup luka
atau regenerasi sel. Sel parenkim juga dapat bergabung dengan sel-sel yang lain
sehingga membentuk jaringan yang kompleks. Ciri-ciri jaringan ini
adalah selnya hidup, dinding selnya tipis, ada yang mengandung kloroplas,
banyak dan besar, sel-selnya berukuran besar, dan letak sel tidak merapat
(Kertassapoetra, 1991).
Sel-sel
parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila lingkungannya
memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian kulit batang dan
akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel parenkim juga
tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem,parenkim floem, dan
jari-jari empulur. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang
tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan,seperti pada
parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar.
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel
karena bentuk selnya membulat (Anonim,2008). Parenkim yang mempunyai ruang
antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran
gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi,
yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis,penyimpanan makanan dan fungsi
metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya
sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas.
Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim.
Cadangan makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa larutan dalam vakuola,
cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum)
Sel parenkim merupakan struktur sel
yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan. Ciri penting dari
sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai
jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya menyusun jaringan
dasar pada tumbuhan, Oleh
Fenomena Makroskopik Korteks Organ Tumbuhan
Karakteristik
dari jaringan parenkim yaitu dinding selnya tipis, berbentuk polihedral, vakuola besar
untuk menyimpan cadangan makanan dan air dan memilki ruang antarsel sertamemiliki
penyusun yang berbeda-beda tergantung pada fungsinya.
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada ubi terdapat parenkim penimbun. Hal
ini diketahui dari adanya banyak amilum yang tersebar pada preparat sedangkan pada
tangkai daun talas, diketahui bahwa didalamnya terdapat jaringan parenkim udara
atau aerenkim. Hal ini dapat diketahui dari adanya rongga-rongga udara yang
cukup besar pada preparat yang diamati. Perbedaan struktur mikroskopis tangkai
daun talas dan ubi jalar ini disesuaikan
dengan fungsi dan adaptasi dari masing-masing tanaman.
Pada
tanaman daun talas tanaman ini hidup di daerah yang hidrofit dan untuk
dapat beradaptasi dengan lingkunganya tersebut, di dalam tangkai daun talas
terdapat jaringan parenkim (aerenkim) dengan rongga-rongga udara yang berfungsi sebagai menyimpan cadangan
udara yang dapat membantu ketika tanaman daun talas kekurangan oksigen ditempat yang basah atau hidrofit.
Pembentukan struktur khas
Ruang
antar sel dapat terbentuk secara skizogen dan lisigen. Adapun perkembanganya yaitu
pada dinding primer terbentuk antara dua sel baru, maka
lamella
tengah antara kedua dinding sel barunya itu hanya berhubungan dengan dinding
primer sel induknya dan bukan lamella tengah di antara sesamanya dan sel
tetangganya. Rongga kecil berkembang dan lamella tengah baru berhubungan dengan
dinding sel induknya. Dinding sel yang berhadapan dengan rongga kecil ini akan
megalami disintegrasi dan dengan demikian membentuk rongga interseluler yang
dapat diperbesar dengan terbentuknya rongga serupa pada sel tetangga. Adapun pembentukan
secara lisigen adalah rongga interseluler lisigen terbentuk melalui
disintegrasi seluruh sel dimana sel beserta isinya larut. Larutnya sel-sel
diikuti dengan menjauhnya sel-sel disekitarnya sehingga terjadi penguraian sel
dan terbentuk ruangan seperti rongga minyak. Rongga interseluler lisigen salah
satunya adalah rongga besar pada tumbuhan air.
Berdasarkan
penjelasan tersebut diduga ruang antar sel pada tangkai daun talas terbentuk
atas proses lisigen karena pada susunan sel daun talas terlihat seperti adanya
kerusakan sel sehingga isi sel menghancurkan diri dan terbentuk ruang antarsel.
Proses Pembentukan Amilum
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian.
Amilum merupakan hasil dari proses fotosintesis, dimana fotosintesis terjadi di
jaringan parenkim. Amilum terdapat di bagain amiloplas. Suatu bagian dari
plastida yang bernama leukoplas. Leukoplas adalah plastid yang berwarna putih
yang memilki fungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Butir pati terdiri atas lapisan-lapisan
yang mengelilingi suatu titik yang disebut hilum. Hilum terletak pada pinggir
(eksentrik). Perkembangan amilum dimulai
dari terbentuknya hilum tersebut yang nantinya berkembang menjadi lamella. Amilum
dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari
produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang
permanen untuk tanaman, salah satunya disimpan dalam bentuk umbi. Hal ini juga
terjadi pada tanaman ubi jalar (Maniho Utilisima)
yang jaringan parenkimnya berfungsi sebagai penimbun atau penyimpan makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar