Senin, 20 Februari 2017

STRUKTUR JARINGAN PADA ORGAN DAUN DAN BUNGA



KORELASI KETERKAITAN STRUKTUR JARINGAN PADA  ORGAN DAUN DAN BUNGA SEPATU (Hibiscus rosasinensis)

Organ-organ bunga


 Pada umumnya bunga terdiri dari 4 bagian bunga dan tempatnya berturut-turut dari tepi luar bunga bagian tengah kaliks (kelopak), corolla (mahkota), andresium (kelamin jantan), ginesium (kelamin betina). Bunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain tumbuh. Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai bunga (pedisel). Ujung distal pedisel ini mengembang dengan panjang yang beragam dan bagian ini disebut reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga melekat pada reseptakel. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam organ. Organ-organ yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama membentuk kaliks yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam sepal adalah corolla yang terdiri atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah dalam di sebut karpel yang membentuk ginesium.
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Berbagai pendapat mengemukakan bahwa organ-organ bunga berasal langsung dari daun lebar. Akan tetapi dalam pengertian umum yang diterima pada saat ini bahwa daun dan batang merupakan unit tunggal yang diistilahkan sebagai pucuk dan dapat kita lihat perkembangan dari bunga yang paralel dengan perkembangan vegetative bukanlah berasal dari keduanya.

Struktur Mikroskopik dan Makroskopik bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)

Bagian pokok dari tubuh tumbuhan hanya ada tiga macam yaitu akar, batang dan daun dan setiap bagian lainya hanya merupakan penjelmaan ketiga pokok bagian tersebut. Jadi bunga sebagai suatu bagian tumbuhan juga merupakan suatu penjelmaan atau modifikasi salah satu atau kombinasi ketiga pokok bagian tersebut yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan susunan bunga, dapat diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna dan susunanya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan (Gembong,2009). Bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi.
Berdasarkan pengamatan pada kelopak bunga dan daun tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) secara makroskopik morfologi kelopak bunga dan daun bunga sepatu memiliki banyak kesamaan. Keduanya sama- sama memiliki daun berwarna hijau dan bentuk daun yang sama dengan ujung meruncing dan tepi bergerigi. Hanya saja keduanya memiliki ukuran yang berbeda. Daun kelopak bunga memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan daun.
Pengamatan yang dilakukan pada kelopak bunga dan daun tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)  menunjukan bahwa preparat  yang di iris secara melintang bagian penyusunnya mengalami banyak persamaan. Persamaan dari Kelopak bunga dan daun tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) sama- sama disusun oleh sel dengan susunan rapat meskipun memiliki bentuk yang berbeda, keduanya juga terdapat bagian jaringan epidermis, derivate dari epidermis berupa trikoma, jaringan parenkim dan terdapat jaringan spons. Namun juga terdapat beberapa perbedaan yaitu jaringan epidermis pada daun hanya terdapat satu lapis dan pada kelopak bunga terdapat dua lapis. Perbedaan tersebut diduga dikarenakan  bagian epidermis pada kelopak bunga memiliki fungsi untuk memproteksi bagian bunga yang lain, sehingga jika hanya ada satu lapis proteksi kurang maksimal dan dikarenakan secara ontogeni organ yang berkembang lebih dulu adalah pada daun dibanding kelopak bunga sehingga dari satu lapis epidermis di daun bisa melakukan pembelahan dan berdiferensiasi menjadi dua lapis ketika membentuk kelopak bunga. Selain itu, pada organ daun ditemukan jaringan parenkim palisade sedangkan pada kelopak bunga tidak terdapat jaringan palisade.  Hal ini dikarenakan pada organ daun merupakan organ yang memiliki fungsi utama sebagai tempat terjadinya fotosintesis sehingga akan ditemukan banyak jaringan palisade sedangkan  pada kelopak meskipun memungkinkan bisa terjadi fotosintesis tapi kelopak bunga bukan merupakan tempat utama berlangsungnya proses fotosintesis karena fungsi utama dari kelopak bunga adalah untuk melindungi kuncup bunga. 
Pengamatan yang dilakukan pada kelopak bunga dan daun tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)  secara membujur menunjukan bagian penyusunnya juga mengalami banyak persamaan. Persamaan dari keduanya disusun oleh sel dengan susunan rapat meskipun memiliki bentuk yang berbeda dan sama-sama memiliki derivate dari epidermis berupa stomata dan trikoma. Hanya saja pada kelopak bunga ditemukan dua jenis trikoma yaitu trikoma multiseriata dan uniseriata sedangkan pada organ daun hanya ditemukan satu jenis trikoma yaitu trikoma uniseriata
            Dengan adanya banyak persamaan dari kelopak bunga dan daun tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) baik secara makroskopik morfologi maupun secara mikroskopik komponen penyusunya dengan melakukan penyayatan melintang dan membujur maka teori yang menyatakan bahwa bunga berasal dari daun adalah benar.


DAFTAR PUSTAKA

·    Mulyani,Sri.2006.Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta:Kanisius
·    Tjitrosoepomo,Gembong.2005.Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
·  A.fahn, 1995.Anatomi tumbuhan.Yogyakara. Gadjah Mada University Press



Tidak ada komentar:

Posting Komentar